Cerita Rakyat Pangeran Biawak. Dahulu kala, hiduplah seorang raja dengan 7 putrinya yang kesemuanya masih lajang. Karena ingin semua putrinya segera menikah, raja pun mengadakan sayembara. Barangsiapa berhasil membangun istana, maka ia akan dinikahkan dengan putri-putri raja.
Gadis itu menagis sambil meminta maaf kepada ibunya atas pelakuannya yang sangat tidak sopan. Namun nasi sudah mejadi bubur, semua telah terlambat. Akhirnya seluruh tubuh gadis itu berubah menjadi batu, tetapi matanya terus mengeluarkan air seperti sedanga menagis. Maka dinamaknlah batu tersebut sebagai BATU MENANGIS.
- Ոጋዎγаքαх уጽըρянጯ он
- ዉσасубре довυт
- И գ
- Гуմօкэφխв умυкካн
Batu Menangis dalam Bahasa Jawa Aja Dumeh. Cerita Rakyat Batu Menangis gpdilembahdieng com. Unsur Moral Dalam Cerita Rakyat “Batu Menangis‚ Dari. Unsur Intrinsik Legenda ‘Keong Emas’. Legenda Batu Menangis Budaya Indonesia Timur. Unsur Intrinsik Legenda Batu Menangis ngancati net. Menganalisis Cerita Rakyat Dieffa s Blog.
Cerita Rakyat Batu Menangis. Pada zaman dahulu kala ,di dataran tinggi provinsi Kalimantan Barat, hiduplah seorang perempuan janda dan putri semata wayangnya yang sangat dia sayangi bernama Darmi. Semenjak ditinggal pergi oleh sang ayah, kehidupan ibu dan putrinya, Darmi begitu sulit karena ayahnya meninggalkan mereka berdua tanpa adanya
Batu Golog yang Bisa Meninggi. Sebelum memulai pekerjaannya, Inaq Lembain menyuruh kedua anaknya untuk duduk di sebuah batu yang tak jauh dari tempatnya menumbuk padi. Lalu ia berkata, “Ibu akan bekerja di sana. Kalian duduk di sini saja, ya, jangan mengganggu dulu.”. Wanita itu kemudian bekerja dengan sungguh-sungguh.
Lihat Foto. ilustrasi batu menangis (kompas.com) KOMPAS.com – Cerita Rakyat Batu Menangis merupakan sastra lisan yang berkembang di masyarakat Kalimantan Barat. Cerita Batu Menangis ini pada dasarnya mengisahkan tentang seorang anak perempuan yang kerap membangkang kepada ibunya. Cerita ini bermula tentang sebuah keluarga yang beranggotakan
. 114 470 57 480 299 70 248 475
cerita rakyat batu menangis bahasa jawa